Minggu, 14 Maret 2010

IBSAP Chapter 3. The State of Biodiversity in Indonesia

Indonesia menduduki posisi penting dalam peta keanekaragaman hayati dunia, karena termasuk dalam 10 negara yang kekayaan keanekaragaman hayatinya tertinggi, atau dikenal dengan megadiversity country. Sejarah geologi dan topografi Indonesia juga mendukung kekayaan dan kekhasan hayatinya. Misalnya, letak Indonesia dalam lintasan distribusi keanegaragaman hayati benua Asia, benua Australia dan peralihan Wallacea, adanya variasi iklim bagian barat yang lembab dan bagian timur yang kering sehingga mempengaruhi pembentukan ekosistem dan distribusi binatang dan tumbuhan di dalamnya.

Di lain pihak, tingkat keterancaman dan kepunahan spesies di Indonesia juga tinggi. Namun demikian, catatan mengenai keterancaman dan kepuhanan spesies lebih sulit diperoleh dibandingkan data tentang kerusakan ekosistem.

Bab ini akan menyajikan secara ringkas kondisi keanekaragaman hayati pada 4 ekosistem utama yaitu pertanian, hutan, lahan basah, serta pesisir dan laut termasuk estuaria, padang lamun, mangrove, dan terumbu karang. Uraian untuk masing-masing mencakup kondisi sumber daya, nilai penting serta masalah-masalah yang menyebabkan penyusutannya. Selain itu bab ini juga akan menguraikan secara singkat kawasan karst yang merupakan salah satu ekosistem penting dan khas di Indonesia. Selanjutnya akan diuraikan mengenai kondisi keanekaragaman spesies dan gen, terutama yang terkait dengan penyusutannya. Bab ini juga membahas keanekaragaman budaya sebagai bagian penting dari pengelolaan keanekaragaman hayati, terutama dalam konteks sistem kearifan tradisional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

please give some comment in here :) thank you